Sunday, February 17, 2008

Penyampaian Informasi Melalui Seni Tradisional

Penyampaian pesan atau informasi melalui seni tradisional saat ini sudah dikalahkan perkembangan teknologi yang begitu cepat. Dimana orang begitu mudah mengakses informasi dan berkomunikasi dengan orang lain. Jika ditilik lebih jauh, dapat dikatakan hampir seluruh masyarakat Kalbar, pasti tahu dengan apa yang dinamakan Internet, Telepon, Televisi, Radio, Surat Kabar, Majalah dan berbagai sumber informasi modern lainnya. Namun yang menjadi pertanyaan adalah, apakah seluruh masyarakat mampu menyerap informasi yang disampaikan melalui media-media tersebut? “Tidak semua orang bisa menyerap informasi yang disampaikan oleh bahasa media seperti televisi, surat kabar dan media informasi canggih lainnya,” kata Sekretaris Umum Forum Komunikasi Media Tradisional (FKMetra) Kalbar, Ruslizan Arief di sela-sela acara open house Imlek Wakil Gubernur Kalbar, Jumat (8/2). Menurutnya, hal itulah yang melatarbelakang dibentuknya FKMetra di Kalbar pada tahun 2004. Ia menilai, masih ada sebagian masyarakat yang mampu menyerap proses penyampaian pesan jika disampaikan melalui media tradisional. Mereka dengan mudah menyerap pesan-pesan yang terkandung di dalamnya. “Seperti Pantun dan Gendang (Tundang), Sandiwara, Tari-tarian, Pagelaran Budaya,” jelasnya. Oleh sebab itu, FKMetra pengembangannya lebih terfokus kepada masyarakat pedesaan. Karena cara penyampaian tersebut dianggap lebih komunikatif dan lebih berakar pada kebudayaan yang dimiliki masyarakat setempat sehingga dirasakan masih efektif. Penyampaian pesan melalui media tradisional juga ternyata memberi dampak positif yang sangat besar dalam hal pengembangan tradisi dan budaya. Di mana hal itu telah menginventarisasi seni budaya yang ada agar tidak hilang dan dapat diwariskan secara turun temurun. Untuk saat ini, perwakilan FKMetra sudah ada di lima Kabupaten/Kota yaitu antara lain Kota Madya Pontianak, Kabupaten Pontianak, Sanggau, Singkawang dan Sambas. Arief mengakhiri, dengan proses pengembangan kelestarian budaya yang semakin banyak yang muncul seperti sanggar-sanggar dan kelompok seni yang lainnya, kedepan direncanakan akan membentuk Ikatan Seni Tradisional Indonesia (ISTI) Kalbar.Minggu, 10 February 2008■

0 komentar:

by TemplatesForYouTFY
SoSuechtig, Burajiru