Wednesday, December 12, 2007

Mahasiswa Sambut Pilkada Tanpa Memilih

by Krisantus Mahasiswa merupakan elemen masyarakat yang berasal dari kalangan intelektual. Kalangan yang diharapkan akan menjadi generasi penerus pembangunan dimasa depan ini mempunyai peranan yang penting dalam mengontrol jalannya roda pemerintahan agar tidak menyimpang dari arahnya. Salah-satu peranan mereka dalam melakukan kontrol sosial adalah dengan ikut menciptakan iklim demokrasi yang baik dan benar. Bertepatan dengan pesta demokrasi yang hanya beberapa hari lagi akan diadakan, ada beberapa opini mahasiswa/i dalam menanggapi hal tersebut berkaitan dengan hak pilih (kartu pemilih) mereka pada tanggal 15 nopember 2007 mendatang seperti yang diungkapkan oleh : Wardi (Mahasiswa & aktivis) : ” masih kurang maksimalnya kinerja KPUD kalbar dalam melakukan pendataan pemilih, terutama pendataan terhadap mahasiswa/i disekitar kota pontianak yang berasal dari daerah. Seharusnya KPUD kalbar dapat memperhatikan bagaimana caranya agar mahasiswa yang berasal dari daerah dapat memilih tanpa harus pulang kedaerah masing-masing dengan bekerjasama dengan pihak kampus”. Natalia (Mahasiswi) : ”Tidak ada kartu pemilih!! Walaupun saya terdaftar dalam daftar pemilih didaerah saya, rasanya saya tidak akan pulang karena selain tidak ada waktu (berkaitan dengan mid semester), jarak tempat asal saya sangat jauh”. Yessi dan Tanti(Mahasiswi) : ” sebenarnya rugi sih....kalau kita tidak bisa memilih calon yang kita harapkan menang dalam pilkada ini karena mereka yang kita harapkan dapat memimpin kalbar dengan baik”. Urbanus, yonerius, Jaung (mahasiswa) : ” tidak memiliki kartu pemilih di pontianak, seandainya ada terdaftar di daerah, sepertinya tidak dapat pulang karena bertepatan dengan mid semester dan jarak kota pontianak dengan daerah tempat kami sangat jauh”. Berdasarkan ungkapan-ungkapan dari mahasiswa/i tersebut, dapat dipastikan kontrol sosial dengan berpartisipasi dalam pesta demokrasi ini tidak tersalurkankan sehingga akan merugikan mereka. Banyak yang akan mengorbankan hak pilih mereka untuk mementingkan urusan belajar mereka, karena hal itu merupakan tujuan awal mereka datang ke bangku kuliah. Diperkirakan akan banyak suara dari kalangan mahasiswa/i yang hilang karena kebanyakan asal mereka adalah dari daerah, untuk itu mereka mengharapkan adanya upaya dari pihak kampus dan KPUD kalbar untuk mencari solusi agar mereka dapat memilih tanpa harus pulang kedaerah masing-masing. (publish in Borneo Tribune, 12 Nopember 2007)

0 komentar:

by TemplatesForYouTFY
SoSuechtig, Burajiru