Tuesday, February 12, 2008

Penjual Perlengkapan Sembahyang

By Krisantus Salah satu toko yang terletak didepan ligo mitra terlihat lebih banyak diwarnai oleh warna merah, warna yang berasal dari barang-barang dagangan milik seorang pemilik bernama Edi, sambil memandangi para pejalan kaki yang melintasi halaman tokonya. “Disini kami menjual alat-alat perlengkapan untuk orang bersembahyang”. Kata si pemilik toko, Edi. Usaha ini telah dirintisnya selama sepuluh tahun yang lalu. Sebelumnya ia pernah berjualan bahan-bahan pokok selama dua puluh tahun. Diantara barang dagangannya yang sangat menarik adalah Hio dan kertas pekong atau pekong chua. Menurutnya, Hio dan kertas pekong didapat dari berbagai negara, seperti Indonesia, Singapura, China, Taiwan dan Malaysia. Namun untuk harga Hio yang paling mahal adalah dari Indonesia, yang dibuat oleh Gunung Kelud. Karena hio dan kertas pekong dari Indonesia dibuat dari kayu cendana dan gaharu. Sedangkan dari negara lain lebih banyak dibuat dari kayu yang tidak terlalu bagus dan hanya di campur pewangi. Hio dan kertas pekong banyak dibeli atau dicari pada saat acara sembahyang kubur dan hari raya Imlek. Pada saat itu, pendapatan mereka akan menanjak drastic, dalam sehari mereka bisa memperoleh penghasilan kotor sebesar lima sampai enam juta selama masa dua minggu perayaan. Biasanya, orang bisa membeli hingga lima ratus ribu sekali beli. Hal itu tentu sangat menguntungkan bagi bagi mereka. Tetapi pada hari-hari biasa, tokonya terlihat seperti toko-toko lain yang tidak terlalu banyak apabila tidak pada musimnya. “Saya sendiri sering membeli barang-barang yang ada di toko ini”. Kata salah satu pelanggan yang berkunjung di toko itu Pak Herianto. Ia ingin membeli beberapa bungkus Hio yang ada disitu untuk sembahyang. Menurutnya, Ia lebih sering berbelanja ditoko ini karena pelayanan yang diberikan oleh pemilik toko sangat baik dan untuk masalah harga tidak terlalu tinggi serta barang yang tersedia lebih lengkap sehingga tidak menyulitkan bila kita mencari sesuatu. Adapun pembelian Hio dan kertas pekong mempunyai makna tertentu, misalnya hubungan antara harga atau kertas pekong.Menunjukkan tinggi rendahnya seseorang dalam strata sosial. Sehingga dapat diketahui bahwa pada saat itu, mereka belum mampu untuk membeli hio yang besar atau kecil. (published in Borneo Tribune at 8 desember 2007) Diposting oleh Krisantus di 10:57 AM Label: tionghoa

0 komentar:

by TemplatesForYouTFY
SoSuechtig, Burajiru