Saturday, December 22, 2007

Sampah Bukan Sebagai Masalah

By Krisantus Persoalan sampah bisa menjadi ancaman besar apabila tidak dikelola dengan baik. Namun apabila dikelola dengan baik, sampah bukan menjadi suatu masalah besar dalam kehidupan sehari-hari. Malahan sampah dapat memberikan mutiara kecil bagi kita yang peduli akan sampah. “Sampah harus dianggap sebagai barang ekonomis, jangan dianggap sebagai suatu masalah” ungkap Kepala Bapedalda Ir. Tri Budiarto pada acara sarasehan pengelolaan sampah di kantor Camat Pontianak Selatan. Kemampuan armada dinas kebersihan dan financial yang dimiliki pemerintah daerah saat ini dalam menangani sampah saat ini mungkin sangat terbatas, sehingga di beberapa titik sampah sering tidak terangkut. Jika hal ini terjadi terus menerus, maka terjadi akumulasi sampah di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yang pada akhirnya dapat menimbulkan permasalahan yang sangat serius dan berkepanjangan. Dalam kegiatan sarasehan pengelolaan sampah organic berbasis rumah tangga ini diselenggarakan di aula kecamatan Pontianak Selatan oleh Bapedalda. Berupaya untuk mansosialisasikan tehknik meminimalisasikan sampah organic dengan tehnik composting sedini mungkin pada rumah tangga yang mana hal ini telah dilakukan oleh warga RT 05/RW 026 Kelurahan Siantan Hulu dan saat ini akan dilakukan oleh warga RT 003 /RW 043 Kelurahan Parit Tokaya dan warga Desa Teluk Kapuas Kecamatan Sungai Raya, Pontianak. Dewasa ini, paradigma yang baru dalam pendekatan pengelolaan sampah harus adanya keterlibatan masyarakat dengan pola penanganan sampah sedini mungkin , perubahan pola pembuangan sampah serta meningkatkan pemanfaatan dari pengelolaan dari sampah yang lebih baik. Ditinjau dari segi ekonomis usaha daur ulang dan pengomposan sampah kota memiliki nilai ekonomi karena sampah diolah menjadi barang yang berguna. Permintaan industri terhadap bahan daur ulang sampah cukup besar seperti pupuk organic dari daur ulang sampah. Oleh karena itu, apabila usaha pemanfaatan sampah dapat terlaksana dengan baik disamping dapat mengatasi masalah keterbatasan lahan dan sumber dana pengelolaan sampah, usaha ini juga dapat memberi manfaat ekonomi bagi para pelakunya dan wilayah umumnya. Menurut salah seorang nara sumber dalam seminar tersebut, Suharno, SKM, M.Kes, Prinsip penanganan sampah sedini mungkin pada saat masih berada di rumah tangga, yang harus dilakukan adalah bersama-sama dengan semangat kegotong-royongan sebagai modal utama dalam menangani dan mengelola sampah. Melalui kelompok dan kebersamaa pngelolaan sampah merupakan dasa menuju masyarakat yang mandiri dalam melestarikan lingkungannya. Sehingga tidak terlalu sulit untuk mewujudkan suatu kawasan yang “Bersih, Indah dan Asri” (BERSINAR). (published in Borneo Tribune at 9 desember 2007)

0 komentar:

by TemplatesForYouTFY
SoSuechtig, Burajiru